Rabu, 03 November 2010

"Blekko.com" search Engine baru



Search engine atau mesin pencari Blekko.com mulai dirilis dalam versi beta pada hari ini. Kehadirannya menjadi layanan alternatif selain Bing dan Google. Proyek ini disokong dengan pendanaan sebesar 24 juta dollar AS dan mulai dibangun sejak tiga tahun lalu. Blekko mengklaim search engine ini didesain untuk mengeliminasi spam yang jamak muncul dalam hasil pencarian dengan memasang tanda slashtag atau garis miring dalam setiap kata pencarian. Misalnya saja /aikido, /beatles, /wow, /twilight maupun /zen. User juga bisa membikin slashtag untuk dicatat dalam topik yang nantinya terdaftar di Blekko, menjadi follower slashtag yang sudah tersedia, dan melihat statistik atas tulisan maupun data yang sudah di-crawl oleh Blekko. Tak hanya itu, Blekko juga mengidentifikasi berapa banyaknya tulisan atau data yang dobel alias terduplikasi.

Blekko memungkinkan penggunanya untuk memodifikasi kolom di sebelah kiri sesuai dengan kebutuhan. Bahkan terbuka bagi pengguna untuk membikin slashtag. Hanya saja, tetap mensyaratkan untuk login terlebih dahulu. Blekko telah diuji coba dengan 8.000 orang yang membikin 3.000 slashtag yang berbeda. Tak kurang dari 11 persen existing user kembali menyambangi Blekko saban minggunya. CEO Blekko Rich Skrenta dan pendiri Blekko Mike Markson tak memiliki target yang muluk-muluk dalam waktu dekat. Namun, keduanya percaya, bila situs yang mereka bangun ini mendapat kunjungan satu hingga dua juta kunjungan saban hari maka akan mampu meraup untung.


Sumber : yahoo.com

Senin, 01 November 2010

Danau Cantik dari Sumatera barat



Tak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara tidak mampir sejenak ke Danau Toba, danau vulkanik yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Pesona eksotisnya berupa hamparan danau luas laksana lautan dengan pepohonan rindang dan perbukitan yang menawan. Danau ini berukuran 1700 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut, di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang tak kalah menariknya menjadi objek kunjungan wisata.
Dalam kunjungannya pada 1996, Pangeran Bernard dari Belanda bahkan menyatakan kekagumannya pada panorama indah danau ini. “Juallah nama saya untuk danau ini. Saya tak dapat melukiskan betapa indahnya Danau Toba,” katanya antusias.

Ada tujuh kabupaten di sekeliling danau, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir yang memiliki panorama alam indah dan menjadi lokasi tujuan wisata. Umumnya wisatawan menikmati keelokan Danau Toba dari Parapat di Simalungun dan Tuktuk Siadong di Pulau Samosir.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73 ribu-75 ribu tahun lalu dan merupakan letusan super volcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama dua minggu.

Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama satu minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan, pada beberapa spesies, juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Ketika menikmati keindahan danau ini, Anda mungkin tak membayangkan bahwa pesona yang terjadi berasal dari bencana dahsyat letusan gunung berapi yang mendatangkan ketakutan dan kengerian ketika itu.
Perjalanan darat ke Danau Toba, tepatnya ke Parapat, memakan waktu empat sampai lima jam dari Medan. Tersedia bus atau travel yang langsung menuju Parapat. Rutenya melewati Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, dan belok ke arah Pematang Siantar. Sepanjang perjalanan, kita disuguhi panorama perkebunan kelapa sawit dan karet.

Apabila menggunakan kereta api, dari Medan pilih rute menuju Pematang Siantar. Dari sini perjalanan dilanjutkan menggunakan bus ke Parapat. Waktu tempuhnya satu jam.

Untuk tempat menginap dan tinggal lebih lama menikmati keindahan Danau Toba, tersedia banyak hotel dan penginapan. Di Parapat, sedikitnya ada 900 kamar hotel berbagai jenis, mulai dari bintang empat hingga homestay, di Tuktuk juga tak berbeda. Baik di Parapat maupun Tuktuk, wisatawan dapat langsung menikmati danau dari pinggirannya. Tarif hotel di Tuktuk dan Parapat bervariasi, sesuai tipikal turis yang datang. Mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu per malam tergantung tipe hotel.

Sebuah perusahaan travel bahkan menawarkan menikmati keindahan Danau Toba dari udara, yakni menggunakan paralayang. Setiap wisatawan diberi kesempatan terbang menggunakan paralayang dari kawasan pegunungan Tongging, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Bagi para wisatawan yang ingin mencoba paralayang akan ditemani seorang instruktur berpengalaman, namun tentunya penentuan bisa terbang atau tidak tergantung pada kondisi cuaca dan angin.

Tidak hanya itu, menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam bisa Anda nikmati dari pesisir danau. Dari dataran tinggi Karo di sebelah utara, keelokan danau terlihat memanjang dipandang dari Sikodonkodon. Namun, hanya ada satu resor di sini. Di sisi barat, pemandangan danau dan Pulau Samosir dapat dengan sempurna disaksikan dari Tele. Ada gardu pandang di ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut untuk menikmati senja di Danau Toba.

Sumber : yahoo.com oleh Amril taufik Gobel

Minggu, 31 Oktober 2010

Dahulu pengamen jalanan,, skarang telah menjadi anak band yang sukses



VIVAnews - Band 'Ungu' selalu menjadi band idaman yang album-albumnya selalu dinanti para penggemar setianya. Tapi, banyak cerita pahit yang dialami para personelnya, sebelum band Ungu ini terbentuk. Salah satunya adalah seperti yang dialami pria pemilik nama lengkap Franco Medjaya atau yang akrab disapa Enda 'Ungu', yang sebelumnya pernah merasakan masa-masa sulit, saat masih jadi pengamen jalanan di daerah Blok M dan sekitar Manggarai. Kepada sejumlah wartawan saat ditemui di 'Konser Satu Cinta Indonesia RCTI', Kemayoran, Jakarta Pusat, baru baru ini, Enda menceritakan masa sulitnya ketika hidup di jalanan.

"Dulu saya pengamen jalanan, naik bis turun angkot, saya datangi setiap sudut jalanan, banyak suka dukanya waktu itu. Saya pernah diusir, dan paling maksimal saya hanya dikasih receh yang nggak seberapa, tapi saya terima dengan ikhlas," ujar Enda, di Kemayoran, beberapa waktu lalu. Enda mengaku kisah hidupnya beberapa tahun lalu itu, merupakan masa-masa pahit baginya. Ia juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan sekolah. "Sekolah bagi gue bukan tujuan penting saat itu, gue lebih pilih musik, karena gue yakin hidup gue di musik. Walau sebelumnya saya sempat kuliah, tapi saya nggak teruskan. Saya sudah putuskan saat itu saya mau bermusik. Ini jalan saya, apapun yang terjadi itu sudah rezeki saya," ujar gitaris Ungu tersebut. Enda juga menuturkan, pada waktu itu sangat sulit memenuhi kebutuhan hidupnya terutama untuk mencari makan. "Saya pernah nggak makan seharian, paling makan cuma dikit, karena saat itu memang susah sekali cari uang. Saya cuma yakin saat itu roda pasti berputar kalau saya mau berusaha," ujarnya.

Meski didera dengan keadaan yang sulit, Enda tidak pernah berniat mencari uang dengan cara tidak halal. Ia selalu berusaha tidak menyusahkan orang lain. Enda juga berucap, pengalaman masa-masa sulit ini dirasakannya bersama Pasha. "Yang penting prinsip saya, nggak mau nyolong dan nggak nyusahin orang. Saya pernah tidur di taman, sengsara banget deh, tapi saya jalani dengan sabar. Itu sekitar tahun 1997-1998," ucap pria beranting ini.
Enda merasa bersyukur dengan kehidupannya yang kini sudah berubah pesat. Saat ini, dirinya bisa menghidupi sang istri, Eka Wilestari dan putrinya Azahra dengan layak dan berkecukupan. " Alhamdulillah, sekarang bisa memberi makan orang lain, tapi saya tetap bersyukur dan mau berusaha lebih baik lagi dalam membuat karya-karya untuk Ungu," ucapnya menambahkan.

Sumber : yahoo.com

Jumat, 29 Oktober 2010

BoyBand "2PM" dinobatkan sebagai penyanyi terpopuler 2010



Ajang penghargaan Mandarin Music Honours 2010 (MMH 2010) digelar di Wukesong Arena, China, 18 Oktober lalu. 2PM yang menjadi salah satu artis penampil malam itu menerima trofi penghargaan kategori Penyanyi Asia Terpopuler. Pelaksanaan MMH 2010 ke-10 ini diprakarsai oleh MTV dan CCTV, serta termasuk ajang penghargaan tahunan terbesar di China dan Asia. Diramaikan para artis populer dari negara-negara Asia seperti Jepang, China, Taiwan, dan Hong Kong, MMH tahun ini berlangsung meriah.

2PM hadir sebagai perwakilan dari Korea Selatan. Usaha 2PM memperkenalkan Hallyu wave melalui lagu-lagu mereka diterima dengan baik di negara-negara Asia, sehingga puncaknya mereka dinilai pantas menerima trofi penghargaan Artis Asia Terpopuler. Sayangnya, malam itu 2PM hanya datang berlima minus Nich Khun, karena personel asal Thailand itu kebetulan punya jadwal syuting MBC We Got Married yang harus dijalaninya. Dengan demikian, 2PM mengikuti jejak artis Korea lainnya yang sudah menerima trofi ini lebih dulu, seperti RAIN, Jang Na Ra, dan Shin Seung Hoon. Sebelumnya, mereka bertiga sama-sama menerima penghargaan sebagai “Top Korean Singer of the Year”. Dengan demikian, 2PM menjadi penyanyi Korea pertama yang memenangkan penghargaan di kategori Penyanyi Terpopuler.

Menurut para juri MMH 2010, 2PM dianggap memiliki kekuatan sebagai grup musik Korea yang memimpin budaya massa. “Kami merasa sangat bangga dan gembira karena bisa mewakili para penyanyi Korea di acara penghargaan ini,” ucap Taec Yeon seusai acara. “Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk fans Asia yang telah membantu kami sehingga menerima penghargaan ini. Kami akan bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik kepada kalian semua dan siapa pun yang mencintai kami. Mohon dukung terus 2PM,” lanjut Jun Ho. Namun, pengumuman nama 2PM di kategori Penyanyi Asia Terpopuler sempat menuai protes dari netter China. Menurut mereka, Girls’ Generation dan Super Junior jauh lebih populer di China dan Asia daripada 2PM. Meski demikian, keputusan para juri ini tidak dapat diganggu gugat. 2PM tetap bisa berbangga diri dengan memegang piala berbentuk simbol MTV tersebut.


Sumber : yahoo.com